Bismillahirrahmanirrahim
Akhir-akhir
ini banyak para muslimin yang melaksanakan dan mengajak teman-temannya untuk
berpuasa atau menjalankan amalan khusus di bulan Rajab. Seperti yang sudah
pernah saya jelaskan sebelumnya, bahwa kita harus melakukan ibadah dengan dalil
dalil yang kuat bukan dalil dho’if atau lemah. Bahkan kita harus berhati-hati
karena sekarang juga banyak hadist hadist palsu alias tidak shahih.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak
ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.” (HR. Bukhari no. 20 dan Muslim no.
1718).
Haruskah kita melaksanakan puasa di
bulan Rajab?
Jika
dikatakan harus pun itu salah karena bukan puasa wajib. Mungkin diantara
sahabat ada yang berpuasa khusus dibulan ini sesuai sabda Rasulullah
“Berpuasalah pada bulan haram dan tinggalkanlah.” (H.R daud No.2428)
Hadist
ini di dho’ifkan oleh Syaikh Al Albani. Walaupun ia bukanlah seorang nabi tapi
beliau adalah ulama besar pengikut nabi. Jadi, bisa kita simpulkan bahwa hadist
itu tidak shahih. Tetapi jika sahabat ada yang menjalankan puasa Rajab sesuai
hadist tersebut, sebaiknya sahabat menjalankan puasa juga dalam bulan haram
atau bulan mulia lainnya, yaitu Dzulqoidah, dzulhijjah, dan muharram.
“Berpuasalah di bulan haram lalu jangan puasa (kecuali Ramadhan). Berpuasalah
di bulan haram. Berpuasalah di bulan haram, lalu jangan puasa. (H.R Ahmad, Abu
Daus, Al-Baihaqi dan yang lainnya). Hadist ini dinilai shahih oleh sebagian
ulama dan dinilai dho’if oleh lainnya.
Haramkah yang menjalankan puasa rajab ini?
Saya
tidak mengharamkan apabila sahabat ingin menjalankan puasa di bulan Rajab yang
haram ini namun seperti yang saya sudah jelaskan, sebaiknya sahabat juga
menjalankan puasa di bulan haram lainnya.
Untuk
sahabat-sahabat yang masih memiliki hutang puasa bulan Ramadhan lebih baik
mengganti terlebih dahulu hutang puasanya di bulan ini sebelum tiba kembali bulan
Ramadhan. Atau sahabat dapat menjalankan puasa senin kamis dan ayyamul bidh,
karena lebih kuat dalil nya sesuai anjuran rasulullah.
Wallahu’alam bishowab.
Semoga ibadah-ibadah kita selalu diterima Allah SWT : )
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon