"Masih, ya
Rasulullah, bahkan kedua-duanya masih hidup!!" Kata lelaki tersebut.
"Kamu ingin
memperoleh pahala yang besar dari Allah?" Kata Nabi SAW, tanpa ingin
mematahkan semangat lelaki tersebut yang menyala-nyala.
"Benar, Ya
Rasulullah!"
"Kembalilah kamu
kepada kedua orang tuamu," Kata Nabi SAW, "Layanilah mereka
sebaik-baiknya, pada mereka sajalah kamu berjiha!" . Inilah memang
sikap bijaksana Nabi SAW. Dalam pandangan beliau, lelaki itu akan lebih
bermanfaat jika tetap menjaga dan merawat kedua orang tuanya, daripada harus
terjun di medan pertempuran. Tetapi secara umum, jika ada seorang muslim yang
ingin bergabung dalam pasukan yang terjun ke medanjihad, beliau lebih sering
menerimanya, bahkan mendoakan mereka dengan kebaikan.
Kasus ini hampir sama dengan yang terjadi pada Uwais al Qarany, seorang Tabi'in yang sebenarnya hidup sezaman
dengan Nabi SAW, tetapi "tidak sempat" mengunjungi dan bertemu dengan
Nabi SAW. Sebenarnyalah ia meminta ijin kepada ibunya untuk mengunjungi dan
berba'iat kepada Nabi SAW di Madinah, tetapi ibunya mencegah kepergiannya dan
ia patuh.Memang, ibunya tersebut telah tua dan sakit-sakitan, tidak bisa
beraktivitas apapun kecuali dengan bantuan Uwais. Tidak ada orang lain yang
bisa diandalkan untuk membantunya kecuali anak satu-satunya tersebut. Kalau
Uwais harus meninggalkan daerah Qaran di Yaman menuju Madinah, padahal akan
makan waktu berhari-hari atau bahkan berbilang bulan, bagaimana keadaan ibunya
tersebut. Terpaksalah Uwais harus memendam kerinduannya bertemu Nabi SAW demi patuh
kepada ibunya.Dan pena takdir menentukan ia tidak bisa bertemu langsung dengan
Nabi SAW, ia baru bisa ikut haji ke Makkah setelah ibunya wafat, yakni ketika
masa khalifah Umar bin Khaththab. Namun bertahun-tahun sebelumnya, Nabi SAW
memuji sikap Uwais al Qarany ini, beliau bersabda, "Penghulu (sayyid) para
Tabi'in adalah Uwais al Qarany !!". Beliau juga mewasiatkan kepada Umar dan Ali
bin Abi Thalib untuk menemui Uwais, dan memintakan doa ampunan untuk mereka.
Dalam riwayat lain, memintakan doa ampunan untuk ummat Nabi SAW keseluruhannya.
Lihat juga pujian Nabi SAW atas Uwais dalam kisah "Seorang Raja di
Surga", di bagian sebelumnya dari buku ini.
Sumber : app ‘kisah sahabat nabi’
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon